Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian, Komponen, Manfaat, Kelebihan dan Kelemahan, Observasi Ilmiah dan Alamiah

observasi psikologi

 

Pengertian Observasi Psikologi

• Teknik pengamatan untuk membantu perolehan data yang mendasari pernyataan spesifik dari individu atau kelompok yang tercermin melalui tingkah lakunya. 

• Observation is defined as the process of systematically looking at and recording behavioral information for the purpose of making decisions (Cartwright and Cartwright,1984, hal 10)

• Suatu aktivitas mengamati tingkahlaku individu, yang diikuti dengan mencatat hal-hal yang dianggap penting sebagai penunjang informasi tentang individu, khususnya informasi situasi sekarang/kini (present) (Elmira, 1986) 

• Ability to take in information through one or more of our five physical senses and to make sense of that information so that we can use it in meaningful ways (Bentzen, 2000, hlm. 4)

• Kesimpulannya, observasi psikologi adalah teknik mengamati tingkah laku individu atau kelompok, secara sistematis, menggunakan satu atau lebih dari panca indra, pada masa sekarang, diikuti dengan teknik pencatatan hal hal penting.


Komponen Observasi Psikologi

1. Teknik mengamati 

2. Teknik pencatatan 

3. Teknik inferensis dengan memakai kerangka konseptual


Manfaat Observasi Psikologi

• RISET dan DIAGNOSIS sehingga penting untuk menetapkan tujuan, yang didasarkan orientasi dan kepentingan observer.


Kelebihan Observasi Psikologi

• Terhindar dari bias persepsi psikolog karena menggunakan pendekatan lebih dari 1 pengamat/observer 

• Memperoleh data langsung dari real life phenomenon tentang individu yang lebih akurat (asalkan cara/teknik dan inferensinya juga tepat) 

• Pengamatan secara spesifik terhadap perilaku manusia


Kelemahan Observasi Psikologi

• Observasi hanya memberikan informasi mengenai tingkahlaku yang tampak, tapi tidak bisa memberi data mengenai belief atau sikap sesorang terhadap tingkahlakunya baik yang sudah, sedang atau akan dilakukan. 

• Informasi mengenai belief atau sikap dapat diperoleh melalui wawancara, inventori atau tes lain.


Observasi : ilmiah vs alamiah

Observasi Ilmiah 

• Profesional (riset, asesmen psikologi) 

• Direncanakan matang dan dilaksanakan secara sistematis 

• Tujuan untuk kepentingan tertentu sesuai dengan sasaran masalah yang dilandasi kerangka konseptual


Observasi Alamiah 

 Biasa dilakukan orang awam 

 Tanpa perencanaan yang matang 

 Tujuannya untuk memuaskan rasa ingin tahu

Inferensis/Kesimpulan

→ Penarikan kesimpulan selalu mengacu pada konsep dan teori psikologi untuk menjelaskan tingkah laku manusia yang diobservasi itu. 

 Psikologi Umum  Teori Kepribadian  Ilmu Faal  Ilmu Pernyataan  Psikologi Perkembangan  Antropologi  Sosiologi  Psikologi Abnormal  dsb

→ Contoh : Pengamatan Agresi Anak 5 tahun

• Psikologi perkembangan untuk memahami tingkah laku agresi anak ditinjau dari perkembangan emosi anak. 

• Psikologi abnormal untuk memahami perbedaan tingkah laku agresi yang dianggap wajar atau normal atau untuk menjelaskan hubungan antara frustrasi pada anak dengan timbulnya perilaku agresi. 

• Psikologi sosial untuk memahami kaitan interaksi seseorang dengan lingkungan sosial ditinjau dari pemahaman peniruan tingkah laku/modeling atau adanya unsur tekanan kelompok teman sebaya 

• Psikologi kepribadian untuk memahami perkembangan penanaman dan pembentukan perilaku anak dan prediksi karakter/kepribadian dan perilakunya di usia dewasa kelak


Observasi Perilaku Manusia

• Pengamatan terhadap perilaku verbal & non verbal 

• Tingkah laku yang diamati adalah segala gerakan verbal dan non verbal yang dapat diamati dari luar (dalam arti dapat dilihat, didengar, dihitung dan diukur). 


Kerangka Pengamatan

Masa lalu  Perilaku saat ini → Masa depan


Prinsip Tingkah Laku (S → R)

• Tingkah laku tidak terjadi secara magis, tetapi terjadi sebagai akibat dari sesuatu hal dan ini dapat berarti “banyak hal” 

• tingkah laku tertentu tidak akan muncul tanpa adanya suatu rangsang dari lingkungan. 

• Perbedaan tingkah laku individu adalah dalam derajat reaksi yang diperlihatkannya, → ini tergantung pada proses dalam diri individu atau karakteristik (karakter) individu


Tingkah laku : Proses vs Karakter

→ Beberapa tingkah laku : 

1. produk yang dapat diamati dari suatu proses yang terjadi dalam diri individu, atau 

2. produk yang dapat diamati dari sifat/ karakter tertentu individu 

• Judgment dan interpretasinya akan menjadi berbeda


Proses

→ semua aktivitas internal yang terjadi dalam diri individu seperti aktivitas emosi, kognitif atau aktivitas fisiologis yang tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat disimpulkan dari tingkah laku yang ditampilkannya apabila kita melihat konteks tingkah laku itu secara keseluruhan.

Karakter

→ Predisposisi untuk menampilkan tingkah laku dalam cara tertentu di bawah suatu keadaan tertentu. 

• Predisposisi ini tidak dapat secara langsung diamati dalam satu atau dua kali pengamatan. 

• Karakter dapat disimpulkan setelah kita mengamati secara berulang-ulang bahwa dalam suatu keadaan/situasi yang serupa individu memunculkan tingkah laku yang sama 

• Tingkahlaku yang berulang merupakan suatu habit, kumpulan habit mencerminkan trait dan kumpulan trait membangun personality


Tingkah laku bersifat Kontekstual

• Pola tingkahlaku bergantung pada setting dan situasi, artinya sangat kontekstual 

• Setting → berkenaan dengan fakta-fakta yang bersifat kasat mata seperti ruang fisik, benda-benda yang berada di dalam ruang, dan kesempatan serta sumber daya yang mengijinkan individu untuk berperilaku dengan cara tertentu 

• Situasi → berkenaan dengan kondisi psikologis dan sosial yang muncul dalam suatu setting tertentu 

• Setting dan situasi berhubungan satu sama lain dalam cara yang khusus, yaitu bahwa situasi terjadi di dalam setting.

• Ruang fisik memunculkan perasaan-perasaan tertentu pada orang yang ada di dalamnya. 

• Seseorang tidak akan berespon dengan cara yang sama di setiap lingkungan. 

• Orang-orang yang berbeda akan menciptakan atmosfir yang berbeda. 

• Perilaku yg sama bisa disebabkan oleh determinan yang berbeda 

• Penafsiran suatu tingkah laku perlu diperhatikan : 

 Konteks 

 Perilaku penyerta lain yg dapat membedakan


Penafsiran Perilaku

• Perilaku yg sama bisa disebabkan oleh determinan yang berbeda 

• Kondisi dalam diri yang sama bisa diekspresikan dengan tingkah laku yang berbeda 

• Penafsiran suatu tingkah laku perlu diperhatikan : 

 Konteks 

         Perilaku penyerta lain yg dapat membedakan

Posting Komentar untuk "Pengertian, Komponen, Manfaat, Kelebihan dan Kelemahan, Observasi Ilmiah dan Alamiah"